Atrhun
Ashe dilahirkan di Richmond, Virginia, Amerika Serikat. Ketika berumur enam
tahun, ibunya meninggal dunia. Setelah menyelesaikan SMU, Ashe mendapatkan
beasiswa tenis University of California.
Pada1965,
ia menjadi juara tenis tingkat Universitis. Tahun 1969, Ashe mememengkan
kejuaraan tenis US Open dan membantu Amerika merebut piala Davis. Namun, pada
tahun yang sama ia dilarang mengikuti turnamen di Afrika selatan karena
berkulit hitam, rasisme pada saat itu.
Tahun
1980, Arthun memutuskan pensiun dari
dunia tenis dan masuk tennis Hall of fame pada 1985. Pada1988, ia mengalami
masa-masa sulit karena inveksi AIDS yang ia dapatkan dari tranfusi darah sewaktu
menjalani pembedahan untuk mengobati penyakit di hatinya. Tentu saja, ia
mendapatkan simpati dari penggemar di seluruh dunia, Dari sekian banyak surat,
salah satu surat yang ia terima berbunyi, “Mengapa Tuhan memberikanmu penyakit
seburuk ini?”
Arthur membalas surat itu, “ Di dunia ini, ada 50 juta
anak-anak yang pernah belajar tenis, 5 juta yang belajar tenis secara rutin,
500.000 belajar secara professional, 50.000 mengikuti pertandingan tenis, 5.000
di antaranya berhasil ke Grand Slam, 50 orang berhasil ke Wimbledon, 4 sampai
ke semi final, 2 orang yang berhasil ke babak final. Ketika saya merayakan
kemenangan dan memegang piala Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada
Tuhan, “Mengapa saya?” Dan, hari ini tuhan mentakdirkan ini, pantaskah saya
bertanya kepada tuhan, “Mengapa saya?”
Banyak orang yang lupa bersyukur ketika diberi kenikmatan. Banyak
pula yang membenci Tuhan ketika diberi musibah. Akankah Anda menjadi orang itu?
Dikutip dari buku :